Teknologi generatif AI semakin menjadi sorotan, dengan tiga raksasa teknologi, yaitu Google, Amazon, dan Microsoft, baru-baru ini mengumumkan inovasi terbaru mereka yang berpotensi mengubah cara kita berinteraksi dengan teknologi sehari-hari. Tiga perusahaan ini telah merilis pengumuman besar dalam satu minggu terakhir yang menjanjikan pengalaman pengguna yang lebih baik dengan bantuan AI generatif.
Google Membawa Bard ke Gmail dan Docs
Pada hari Selasa, Google mengumumkan perluasan aplikasi Bard mereka, yang telah dijuluki sebagai salah satu eksperimen pencarian internet terbaru. Google Bard, yang awalnya diluncurkan sebagai alat pencarian internet baru, akan diperkenalkan ke dalam aplikasi Gmail dan Docs. Ini berarti pengguna akan dapat mengakses layanan pencarian internet yang lebih canggih langsung dari kotak surat masuk dan dokumen mereka. Perubahan ini bertujuan untuk membuat penggunaan internet lebih efisien dan praktis bagi pengguna Google.
Amazon Menjanjikan Percakapan dengan Alexa yang Mirip Manusia
Keesokan harinya, Amazon membuat pengumuman menarik tentang Alexa, asisten virtual mereka. Amazon berencana untuk menghadirkan kemampuan percakapan yang “hampir mirip manusia” dengan Alexa dalam waktu dekat. Ini berarti bahwa pengguna akan dapat berkomunikasi dengan Alexa dengan lebih alami dan intuitif. Amazon memiliki harapan besar bahwa generative AI akan menjadikan Alexa sebagai bintang utama dalam portofolio mereka.
Microsoft Memperkenalkan Generatif AI Copilot di Seluruh Produk Mereka
Pada hari Kamis, Microsoft mengadakan acara khusus untuk mengumumkan rencana besar mereka dalam mengintegrasikan asisten AI generatif, yang mereka sebut “Copilot,” ke dalam berbagai produk mereka. Ini akan mencakup integrasi Copilot ke dalam Microsoft 365, browser Edge, dan bahkan Windows. Microsoft memiliki visi besar untuk Copilot sebagai teman digital yang akan membantu pengguna melintasi berbagai aspek kehidupan digital mereka.
Meskipun produk dan layanan yang ditawarkan oleh ketiga perusahaan ini berbeda, intinya adalah sama. Mereka meyakini bahwa AI generatif adalah inovasi luar biasa yang dapat meningkatkan hidup kita. Dalam upaya untuk memberikan pengalaman yang lebih baik kepada pengguna mereka, mereka berusaha menyematkan teknologi AI generatif ini ke dalam sebanyak mungkin layanan yang mereka tawarkan.
Potensi Generatif AI
Namun, seperti yang sering terjadi dalam industri teknologi, adopsi teknologi baru ini mungkin tidak secepat yang diharapkan. Sejarah telah menunjukkan bahwa asisten pintar sebelumnya, seperti Clippy dari Microsoft, tidak selalu diterima dengan baik oleh publik. Bahkan asisten pintar seperti Alexa, Siri dari Apple, Google Assistant, dan Cortana dari Microsoft tidak mencapai tingkat adopsi yang diharapkan oleh pembuatnya.
Selain itu, masalah kepercayaan juga menjadi isu utama. Meskipun generative AI menawarkan potensi yang luar biasa, pengguna harus tetap berhati-hati dan memeriksa keakuratan informasi yang diberikan oleh chatbot atau asisten AI ini. Kesalahan dalam dokumen penting atau informasi palsu dapat memiliki konsekuensi serius.
Meskipun demikian, perusahaan teknologi terus berupaya untuk mengintegrasikan AI generatif ke dalam produk dan layanan mereka. Mereka berharap bahwa dengan menggabungkan pengetahuan mereka tentang pengguna dengan teknologi generative AI, mereka dapat menciptakan asisten personal yang efisien dan sangat berguna bagi pengguna.
Sementara kita mungkin belum mencapai masa depan yang dijanjikan oleh teknologi AI generatif ini. Perkembangan ini menunjukkan langkah besar menuju penggunaan yang lebih luas dan integrasi yang lebih dalam dengan kehidupan kita sehari-hari. Kita akan melihat bagaimana perusahaan-perusahaan ini melanjutkan inovasi mereka dan bagaimana pengguna merespons teknologi AI generatif ini di masa depan.